Warga Betungan Dikeroyok

Senin 25-02-2013,11:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

GADING CEMPAKA, BE - Ronal Immanuel (32), warga Perumnas Betungan Jalan Air Manna 3 Nomor 270 RT 24 Keluruhan Betungan Selebar terpaksa melapor ke Polda Bengkulu. Pasalnya lelaki ini telah di keroyok 4 orang sekaligus. Pelakunya masing-masing berinisial Pa, Ip, Di dan Am. Korban dikeroyok oleh keempat pelaku yang menuduhnya melakukan gunaguna atau menggunakan ilmu hitam.

Kata korban, kejadian ini berangsung saat dirinya datang ke tempat biasa mereka berkumpul di samping Pasar Agri Bisnis Kelurahan Air Sebakul Selebar, pagi kemarin. Saat itu ia hanya bermaksud bersilaturahmi seperti biasa kepada para pelaku. Setibanya korban dilokasi kejadian, ia dituduh telah melakukan guna-guna kepada empat orang terlapor tersebut. Korban telah berkali-kali menyatakan tuduhan yang dialamatkan oleh para terlapor kepadanya itu tidak benar.

\"Saya tidak punya ilmu guna-guna semacam itu. Saya sudah menyangkal tapi tetap dipaksa mengaku,\" kata korban yang dijumpai saat memberikan laporannya di Mapolda Bengkulu sekitar pukul 12.00 WIB, kemarin.

Akibat pengeroyokan ini, mati kiri korban bonyok. Punggung bagian tulang rusuk korban juga mengalami luka memar dan bengkak. Sejumlah luka tersebut kata korban akibat pukulan dan tendangan yang ia terima dari keempat terlapor. Tidak terima dengan perbuatan keempat pelaku itulah korban akhirnya melaporkan hal ini ke polisi.

Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto membenarkan adanya laporan itu. Dinyatakan Pamen dengan Dua Melati dipundaknya ini, Penyidik segera memanggil para terlapor untuk dimintai keterangan. \"Hasil visum membenarkan telah terjadi tindak pidana penganiyaan terhadap korban. Kami akan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut,\" paparnya.

Warga Selebar Bonyok Peristiwa pengeroyokan oleh pedagang juga terjadi diwilayah hukum Polres Bengkulu. Kali ini yang menjadi korban adalah Yuliadi (49) karyawan swasta warga Jalan Perum Putri Selebar No 13 RT 2 RW 2 Kelurahan Kadang Kecamatan Kampung Melayu. Dari laporan korban terungkap bahwa aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada hari jum\'at 23 februari 2013 sekitar pukul 21.00 WIB di Pasar Minggu Kelurahan Belakang Pondok Kecamatan Ratu Samban tepatnya dekat pos polisi.

Menurut keterangan korban dalam laporannya peristiwa penganiayaan berawal ketika pelaku yang berinisial Sr (35) melototi korban lalu mengatakan korban lonte (pelacur). Karena merasa bukan pelacur korban tidak menerima dengan perkataan pelakutersebut.  Lalu terjadilah ribut mulut antara korban dan pelaku Sr. Tanpa diduga Sr mendekati korban dan tiba-tiba lansung menyerang korban.

Menggunakan kukunya yang tajam, pelaku mencakar wajah korban. Akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka pada mata dan lengan kirinya. Tidak terima atas perbuatan pelaku tersebut, akhirnya korban memilih  melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Mapolres Bengkulu malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIB. Saat dikonfirmasi Kapolres Bengkulu AKBP Joko Suprayitno SSK MK melalui Kabag Ops AKP Mada Ramadita SIK membenarkan telah menerima laporan tersebut.

Polisikan Pedagang Tidak menerima menjadi korban penganiayaan, Thomas Lebiyanto (30) karyawan swasta  melapor ke Polres Bengkulu. Warga Jalan Cempaka 16 RT 2 RW 1 Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban ini melaporkan Mn (40) dan Ai (30). Keduanya warga Penurunan Kecamatan Ratu Samban yang berprofesi sebagai pedagang disalah satu pasar tradisional di Kota Bengkulu.

Data terhimpun dari laporan korban aksi penganiayaan itu terjadi pada hari jum\'at 23 februari lalu sekitar pukul 21.30 WIB di sebuah Warem (Warung remang-remang) di Jalan Pariwisata Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban.

Menurut laporan korban peristiwa penganiayaan tersebut terjadi secara tiba-tiba. Ketika korban sampai di Warem malam itu kedua pelaku lansung menghampiri dan meninju korban secara membabi buta. Akibat penganiayaan itu korban mengalami lecet dikening, memar dibagian wajah dan luka robek dipelipis kiri serta benjol dibagain kepala.

Selain itu korban juga mengalami pusing dan muntah-muntah pasca kejadian tersebut.  Saat korban sudah tak berdaya menahan sakit, kedua pelaku pergi begitu saja meninggalkan korban. Korban lalu ,melapor keMapolres Bengkulu malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIB.

Ketika dimintai konfirmasinya Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SSK MK melalui Kabag Ops AKP Mada Ramadita SIK membenarkan telah menerima laporan penganiayaan tersebut.

Pengamen Ditampar Akibit menjadi bahan pembicaraan oleh rekan satu profesinya, Ha (19) warga jalan Arau Kelurahan Sumur Meleleh nekat menampar temannya. Korban yang ditampar itu  Rahmat (17), Warga Jalan Bali Kelurahan Kampung Bali. Karena tidak terima ulah main tangan Ha, akhirnya Rahmat melapor ke Mapolres Bengkulu.

Data terhimpun dilapangan, aksi ringan tangan Ha terhadap Rahmat terjadi sekitar pukul 20.30 WIB dikawasan objek wisata Pantai Jakat. Menurut keterangan korban, pada malam naas itu korban bersama beberapa rekannya yang lain tengah asik duduk didepan warung penjual jagung bakar. Tiba-tiba datanglah Ha dan tanpa basa-basi langsung membentak dan memaki-maki korban.

Korban merasa tidak senang telah dipermalukan didepan teman-temannya itu. Ia pun lalu membantah ucapan Ha, hingga terjadilah ribut mulut antar keduanya. Karena Ha tidak dapat menahan diri dan sudah terlanjur emosi, tanpa pikir panjang ia melayangkan pukulan ke wajah korban. Akibatnya wajah korban pun memar. Beruntung perkelahian itu cepat dipisahkan oleh teman-teman korban.

\'\'Laporan telah kita terima, korban sudah dimintahi keterangan secara intensif. Kedepan kita memeriksa saksi yang melihat kejadian itu. Korban juga telah kita visum. Jika bukti menguat segera terlapor (Ha red) kita periksa,\" jelas Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SSK MK melalui Kasat Reskrim. (Cw4/009)

Tags :
Kategori :

Terkait