BENGKULU, BE - Badai ekstrim yang melanda Bengkulu akhir-akhir ini membuat masyarakat resah, teruratama bagi masyarakat yang mengendarai kendaraan di jalan raya, masyarakat dipinggir pantai dan yang memiliki rumah bertingkat hingga 3 lantai.
Di sisi lain, hampir semua ruas jalan protokol dalam Kota Bengkulu banyak pohon-pohon tinggi yang rawan roboh. Untuk itu, anggota DPRD meminta pemerintah kota melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota untuk memangkas pohon yang dianggap rawan roboh tersebut.
\"Saat ini badai di Kota Bengkulu cukup kencang, kami minta agar pemkot melakukan pemotongan atau pemangkasan terhadap pohon-pohon tinggi yang rawan roboh,\" pinta anggota DPRD Kota, Effendy Salim SSos.
Ia mengungkapkan pemangkasan tersebut bukan berarti semua pohon akan dipotong. Akan tetapi cukup menertibkan pohon-pohon rimbun yang sudah tua dan menyisakan 6-7 meter untuk menjaga keindahan kota. Setelah itu, pohon dibiarkan hidup hingga tumbuh dahan muda.
\"Kita tidak merusak keindahan kota, akan tetapi melakukan peremajaan terhadap pohon yang dikhatirkan bisa membawa bencana,\" ucapnya.
Saat ini masih banyak pohon-pohon yang berumur puluhan tahun namun masih dibiarkan hidup, sehingga peluang patah dan roboh sangat besar. Seperti di ruas jalan A Yani dari Bank Indonesia hingga ke simpang Harapan, banyak pohon-pohon yang rawan roboh diterpa badai.
Dilanjutknnya, pohon tersebut tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, akan tetapi juga mengancam kendaraan dan rumah warga yang berada disekitar pohon tersebut. \"Keberadaan pohon-pohon besar memang sangat berbahaya, untuk mengatasinya harud dilakukan peremajaan,\" sampainya.
Ia memastikan, jika semua pohon-pohan tersebut dilakukan peremajaan, bahaya ancaman ditimpa pohon dapat dihndari dan wajah kota Bengkulu semakin indah, karena pohon tersebut akan tumbuh dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi. \"Wajah kota pasti tambah indah dan segar, jadi banyak manfaatnya jika dilakukan peremajaan,\" tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Bengkulu Drs Barlian Bahksir mengatakan pihaknya telah berencana akan memangkas pohon-pohon yang dianggap rawan roboh ketika diterpa badai, namun hingga saat ini pihaknya masih terkendala kekurangan alat untuk memotong pohon tersebut.
\"Kita sudah rencana untuk itu, bahkan pohon-pohon yang akan dipangkas pun telah didata, namun kita sedikit terkendala peralatan, seperti tangga untuk naik dan mesin pemotognya,\" tukas Barlian.(400)