KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Ketua DPRD Kepahiang, Windra Purnawan SP memuji semangat Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayattullah Sjahid MM IPU. Pujian untuk politisi Partai Nasdem diucapkan Windra dalam memimpin sidang Paripurna ke-9 di gedung wakil rakyat, Rabu pagi (23/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Windra mengatakan, penampilan bupati penuh semangat didalam sidang. Sehingga diharapkan bisa menular kepada jajaran OPD di lingkungan Pemkab Kepahiang.
Ada aura berbeda pada Bupati Hidayattullah dalam mengikuti sidang. Sehingga sangat tegas dan lugas menyampaikan jawaban atas pandangan fraksi-fraksi. \"Pak Bupati sudah sangat semangat tegas dan lugas ini. Saya berharap dapat diikuti jajarannya, kami di DPRD seingat saya sudah sidang ke-9 digelar anggota yang hadir tidak pernah kurang dari 22 orang, kecuali ada yang sakit, jadi OPD dalam membahas nanti juga harus semangat hadir dan aktif menyampaikan rancangan yang disusun,\" tutur Windra.
Sidang paripurna DPRD dalam agenda mendengarkan jawaban Bupati atas pemandangan umum fraksi-fraksi dalam menyoroti Rancangan APBD 2020 yang diajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang pada sidang sebelumnya. Dengan bersemangat Hidayattullah menyampaikan jawaban atas pemandangan umum 4 fraksi di DPRD. \"Saya harapkan nanti dalam pembahasan RAPBD bisa berjalan sesuai dengan jadwal, sehingga tidak ada keterlambatan. Sebab pembahasan APBD jadi salah satu indikator penilaian untuk WTP. Jadi kalau pengesahan APBD lamban, maka WTP bisa melayang,\" tegas Bupati.
Kemudian, Bupati secara bergantian menanggapi berbagai sorotan yang dilontarkan fraksi-fraksi atas RAPBD 2020. Diantaranya, soal DID yang hanya dibuat Rp 3,5 miliar, padahal dibeberapa kesempatan Bupati mengatakan mendapatkan DID Rp 9,9 miliar.
\"Ini bukan kekeliruan, tetapi KUA-PPAS itu dibuat sebelum kita mengetahui anggaran DID. Jadi yang dibuat di KUA-PPAS baru prediksi kita, maka dibuat Rp 3,5 miliar. Setelah KUA-PPAS baru kita mendapatkan kepastian DID itu,\" ucap Bupati.
Lalu soal pinjaman PT SMI belum berjalan hingga menjelang akhir tahun 2019, dikatakan Bupati, bila pinjaman SMI belum dapat dilaksanakan karena ada kekeliruan penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang dibuat konsultan dari Bank Dunia. Seperti jarak tempuh angkutan aspal dari titik lokasi proyek dibuat sejauh 10 kilometer.
Padahal di wilayah Kabupaten Kepahiang tidak ada gedungnya yang berjarak 10 kilometer paling dekat dijarak 50 kilometer. \"Kemudian ada tafsiran harga aspal yang minusnya hingga 400 ribu persatu drum. Kekeliruan itu yang harus dibenari, kita sudah perintah PU berangkat untuk mengurus dan sekarang sudah selesai dan proyeknya bisa dilaksanakan,\" tegas Bupati. (320)