MUKOMUKO,Bengkulu Ekspress – Dari 82 orang calon kafilah Kabupaten Mukomuko, yang telah mengikuti Training Centre (TC) Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Sebanyak 20 orang tersingkir. Ini telah ditetapkan panitia seleksi tahap satu.
“TC tahap kesatu 20 orang yang telah dipastikan tersingkir,” sampai Kepala Bagian Kesra Pemkab Mukomuko,Sudirman didampingi Panitia Pelaksana Teknis Riskan ketika dikonfirmasi BE kemarin (29/8).
Calon kafilah Mukomuko sebanyak 62 orang dari sejumlah cabang yang diikutsertakan pada MTQ tingkat Provinsi Bengkulu,Oktober 2019 mendatang ,kata Sudirman, kembali mengikuti TC tahap kedua yang digelar pada 5 hingga 14 September mendatang. Dari 62 orang tersebut, dipastikan sebanyak 4 calon peserta bakal tersingkir. Pasalnya, jumlah peserta yang akan di ikutsertakan hanya sebanyak 58 orang. Adapun cabang yang masih bersaing ketat. Yakni, Cabang Syarhil,Cabang Makalah Alqur’an,Cabang Tafsir Bahasa Inggris dan Cabang Hifzil Hadist 100 Hadist tanpa Sanad. ”Masing-masing cabang itu akan tersingkir sebanyak 1 peserta,” bebernya.
Sedangkan, sejumlah cabang lainnya.Seperti Cabang Tilawatil Quran, Cabang Tartil,Cabang Khatil dan beberapa cabang lainnya sudah final. Dan, akan dilakukan pemantapan lebih lanjut pada tahap kedua mendatang. ”Empat cabang yang bersaing ketat tersebut. Panitia memastikan dilakukan secara profesional dan sesuai dengan aturan dan prosedur. Yang jelasnya seluruh peserta yang tergabung dalam kafilah Mukomuko nantinya peserta yang benar-benar terpilih secara baik dan profesional. Nantinya bersaing dengan peserta dari kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu,” ungkapnya.
Disisi lain, baju batik khas Kabupaten Mukomuko, yang dinamakan “Bauki Tando Pusako” nantinya bakal mewarnai dalam kegiatan MTQ tingkat Provinsi Bengkulu. Yakni,digunakan oleh panitia dan kafilah Mukomuko,di salah satu kegiatan MTQ tingkat Provinsi Bengkulu, terutama dalam rangka pawai taaruf.
Menurut Kabag Kesra Pemkab Mukomuko Sudirman, seluruh peserta dari kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, menggunakan batik khas daerahnya masing-masing.Termasuk Kabupaten Mukomuko.Baju batik lengan panjang yang dinamakan “Bauki Tando Pusako” itu,kata Sudirman, termasuk salah satu upaya untuk mempromosikan lebih luas kepada masyarakat baik itu dari Kabupaten Mukomuko dan luar daerah.
“Ini moment yang tepat dan bagus.Kita juga promosikan batik khas Kabupaten Mukomuko, yang beberapa bulan lalu telah dipatenkan,” katanya.
Sekretaris Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko Nurdiana mengatakan, seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Mukomuko, juga menggunakan baju batik khas Mukomuko. “Ini juga ajang promosi daerah,” katanya.
Baju batik yang digunakan tersebut adalah“Bauki Tando Pusako” yang merupakan pemenang ketika dilakukan lomba desain batik yang digelar Pemkab Mukomuko.“Bauki Tando Pusako”yang terus dipromosikan yang merupakan peraih juara pertama. Dimana desain batik tersebut meliputi dan menunjukan keragaman dan asli Kabupaten Mukomuko,diantaranya ada lokan,sawit dan beberapa desain yang menunjukan asli Mukomuko. (900)