KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – Detail Engineering Design (DED) pembangunan jalan Desa Langgar Jaya Kecamatan Bermani Ilir, ditolak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang. Karena DED Bank Dunia tersebut, dinilai Pemkab tidak logis dan bisa merugikan pelaksana kegiatan nantinya. Sehingga harus dilakukan revisi atau perbaikan terlebih dahulu.
Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayattullah Sjahid MM IPU mengatakan, didalam penilaian DED ada penetapan tafisiran nilai tidak sesuai dengan harga terendah di wilayah Kabupaten Kepahiang.
“Ini begini, saya dapat hibah dari Bank Dunia senilai Rp 1,3 miliar. Hibahnya tidak bentuk uang, jadi saya tidak terima uang dan hanya dokumen perencanaan. Itulah DED untuk pembangunan jalan dengan dana pinjaman SMI,” ungkap Hidayattullah.
Menurutnya, dalam dokumen DED atau perencanaan yang dibuat konsultasi ditunjuk Bank Dunia ada angka tidak masuk akal. Seperti harga aspal dibuat 1,1 perton,
sedangkan terendah diangka 1,5 perton. Kemudian, jarak Asphalt Mixing Plant (AMP) atau alat pencampur aspal menuju titik pekerjaan dibuat 10 kilometer. Padahal jarak terdekat yang ada mencapai 40 kilometer. “Jadi saya tidak mau, kalau itu diambil kasihan kontraktor pelaksana, nanti bukanya dapat untung malah dapat masalah,” tegas Bupati.
Atas kendala pada DED pekat pembangunan jalan itu, berdampak pada gelontoran dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sebab perusahaan BUMN itu tidak bisa mencairkan secara keseluruhan anggaran pada tiga paket pembangunan jalan.
“Ya cairnya bertahap, jadi bunga yang kita bayarkan nanti sesuai dengan dana dicairkan. Untuk jumlah dana akan sesuai dengan hasil pekerjaan hingga Desember,” tutur Bupati. (320)