BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari 6% menjadi 5,75%. Meski mengalami penurunan, akan tetapi beberapa nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bengkulu justru mengeluh. Di saat bunga acuan turun, bunga KPR malah mengalami kenaikan.
Salah satu nasabah KPR BNI Griya di Kota Bengkulu, Indra mengaku bingung dengan informasi kenaikan bunga KPR yang didapatkannya dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Pasalnya bunga yang biasa dibayar sebesar 13,5% persen setiap bulan dan akan naik sebesar 0,5% pada akhir Agustus ini. \"Iya bunga saya naik jadi 14% dari sebelumnya 13,5%. Akhir Agustus ini sudah berlaku,\" kata Indra, kemarin (13/8).
Ia menduga, naiknya bunga KPR hanya terjadi untuk nasabah yang tidak pernah mengalami telat bayar. Pasalnya dirinya selalu rajin membayar angsuran dan tidak pernah terjadi keterlambatan.
\"Saya tidak pernah telat bayar, belum tau kalau yang sudah telat, naik atau tidak bunganya,\" tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan BNI Pusat, Tambok Simanjuntak mengaku, ada kenaikan bunga KPR BNI Griya, namun tidak semua nasabah mengalaminya. Karena kenaikan bunga hanya terjadi pada sebagian nasabah saja.
Namun Tambok menambahkan, BNI memberikan special rate atau bunga khusus bagi nasabah baru yang cukup rendah sebesar 4,5% untuk developer terpilih. Meski begitu, bagi nasabah KPR yang memang keberatan bunganya di 14% bisa langsung menghubungi BNI Call. \"Kenaikan sangat selektif. Jika ada keberatan bisa hubungi BNI Call 1500046,\" tutupnya.(999)