BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kementerian Pariwisata RI mengajarkan strategi pemasaran wisata daerah di Provinsi Bengkulu. Tujuan dari pengajaran tersebut untuk menarik minat wisatawan mancanegara agar berkunjung ke Bumi Rafflesia.
Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bengkulu belum begitu signifikan. Masih rendahnya kunjungan wisatawan disebabkan kurangnya pemasaran produk destinasi wisata. Padahal banyak destinasi wisata di Bengkulu yang menarik dan memiliki nilai jual yang sangat bagus.
\"Promosi wisata zaman now dengan dulu sudah berbeda. Untuk itu, perlu diberikan apresiasi kepada Kemenpar agar memberikan bimbingan kepada Pemda di Provinsi Bengkulu melalui dinas teknis dan pelaku pariwisata untuk mengajarkan strategi pemasaran produk destinasi wisata yang mampu menarik minat wisatawan untuk datang ke Bengkulu,\" kata Dewi dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Sinkronisasi Promosi Pariwisata di Pasar Asia Pasifik dan Amerika di Kota Bengkulu, kemarin (13/8).
Sedikitnya wisatawan yang datang ke Bengkulu membuat Kemenpar berbagi strategi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Karena tanpa strategi yang baik, tidak akan mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Bengkulu.
\"Strategi pemasaran dan promosi pariwisata itu memang penting. Oleh karena itu, Pemda memang perlu belajar. Makanya pada Bimtek ini, kita hadirkan ahlinya seperti Yulia dari Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II, dan Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar Ary Hartanto,\" ungkap Dewi.
Dengan belajar dari para ahli bidang kepariwisataan, diharapkan Pemda Bengkulu mampu mencapai tujuan yang ingin diraih, yaitu membuat wisatawan senang mengunjungi Provinsi Bengkulu dan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Apalagi saat ini banyak wisatawan mancanegara yang berada di Asia Pasifik dan Amerika senang dengan budaya dan alam di Indonesia. Bahkan beberapa destinasi wisata alam dan budaya di Bengkulu juga cukup banyak bisa dipromosikan ke mancanegara seperti festival tabut, tari kreasi dan alat musik dol serta bunga Rafflesia.
\"Saya berkeyakinan wisata budaya dan alam Bengkulu tidak ada tandingannya, sehingga tinggal lagi pengemasan dan langkah promosi yang dilakukan dinas teknis serta pelaku pariwisata yang ada di Bengkulu ini,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan Kemenpar dengan melaksanakan Bimtek sinkronisasi promosi pariwisata di pasar Asia Pasifik dan Amerika, karena akan meningkatkan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) kepariwisataan, terutama dalam promosi menghadapi Visit Wonderful Bengkulu 2020 mendatang. Apalagi sesuai pepatah menyebutkan, pariwisata tanpa promosi tidak akan ada artinya.
\"Kita harapkan pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut kedepannya, melalui bantuan legislator pusat (Dewi Coryati), sehingga SDM kepariwisataan di Bengkulu bisa lebih meningkat dan maju lagi,\" tutupnya.(Cik14)