Harry Siswoyo selaku Ketua AJI Bengkulu mengatakan kepada Bengkuluekspress.com usai acara pembukaan di Grage Hotel Bengkulu, Sabtu (3/8), pers harus ikut mengawal dan menjaga informasi yang fakta. Literasi saat ini, ternyata tidak cukup untuk melawan hoax.
\"Kita butuh teknologi untuk melawan. AJI secara serentak menggelar pelatihan di beberapa kota dan menargetkan 3 ribu Fack Cheker atau pengecek fakta,\" terang Harry.
Lanjut Harry, pelatihan yang digelar di Grage Hotel Bengkulu tersebut, berlangsung selama 2 hari dari 3 hingga 4 Agustus. Google sendiri memperkenalkan tool yang ada untuk mengecek informasi fakta.
\"Harapannya, peserta dapat mengikuti secara maksimal agar pers bisa membantu masyarakat dalam melawan hoax,\" harap Harry.
Donal Caniago, Trainer Tersertifikasi Google yang bekerja untuk AJI Indonesia dan Internews mengatakan, penyebaran hoax di Indonesia saat ini sangat masif. Pengetahahuan trainer pada perkembangan tools yang digunakan dan diberitakan dalam training terus terupdate dan meningkat.
\"Agar dapat meningkatkan skill jurnalis dan newsroom melakukan verifikasi konten video, gambar dan informasi yang beredar di sosial media. Memastikan kebenarannya sebelum mendistribusikan kembali ke publik yang lebih luas, agar tingkat kepercayaan masyarakat kepada media tetap terjaga,\" tutupnya. (HBN)