BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Walikota Helmi Hasan menjadi pusat perhatian saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XIV di Ballroom Hotel Po, Kota Semarang, Jawa Tengah, kemarin (3/7). Tak seperti biasanya, Walikota yang khas dengan jengot dan peci putih ini berjalan menggunakan tongkat.
Seperti yang diketahui, Helmi hasan biasa menggunakan tongkat ini hanya pada saat berdakwah di masjid-masjid, namun kali ini ia terlihat mulai membiasakan diri untuk tetap menggunakan tongkat dalam kegiatan sehari-hari bahkan dalam acara formal. Perhatian ini mulai muncul saat acara Welcome Dinner Peserta Apeksi, Selasa (2/7) malam di The Renaissance Rakernas Apeksi.
Saat itu Helmi Hasan dipanggil pemandu acara maju ke depan, namun saat naik ke panggung Helmi menitipkan tongkatnya kepada sang Istri, Khairunnisa. Saat Helmi Hasan menaiki panggun tersebut, istri Walikota Metro Lampung, Haryati Pairin pun menanyakan tentang tongkat Walikota Helmi Hasan kepada Khairunnisa.
“Buk Nisa, itu nggak apa-apa ya Pak Walikota Helmi Hasan tidak gunakan tongkat saat maju ke depan? Apa nggak jatuh nanti?” tanya Haryati.
Khairunnisa langsung menjawab bahwa suami tercinta dalam keadaan sehat. Dia pun menjelaskan bila penggunaan tongkat merupakan sunnah Nabi Muhammad.\"Bapak pakai tongkat bukan karena tua atau sakit, tapi pakai tongkat pada usia 40 tahun merupakan sunah Nabi Muhammad SAW,\" kata Khairunnisa.
Kemudian pada malam berikutnya, saat digelar Pembukaan Rakernas Apeksi ke XIV secara resmi di Ballroom Hotel Po, Kota Semarang, Walikota H Helmi Hasan masih setia dengan tongkat tersebut. Saat dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, Helmi Hasan menceritakan bahwa Rasulullah SAW saat berusia 40 tahun dengan sengaja menggunakan tongkat, padahal saat usia itu, Nabi Muhammad SAW masih gagah dan mampu berjalan tegap tanpa bantuan tongkat.
Nabi Muhammad pernah bersabda, Barang siapa menghidupkan sunahku maka ia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka ia akan bersamaku di surga. Hal ini dilakukannya saat menjelang memasuki usia ke-40 tahun yang jatuh pada tanggal 29 November 2019 mendatang.
\"Keinginan mengamalkan sunnah dilandasi pemahaman bahwa kita adalah insan yang banyak kekurangan dan penuh dosa, sehingga terpacu untuk melakukan amalan – amalan yang dapat menghindarkan kita dari azab api neraka nantinya. Dengan mengamalkan sunnah, maka sunnah tersebut yang akan menjaga kita,\" jelas Helmi Hasan.
Untuk diketahui, Apeksi ini diikuti oleh 98 Walikota se-Indonesia anggota Apeksi. Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dengan narasumber Menteri PAN-RB Syafruddin dan Menteri Keuangan yang diwakili Wakil Menkeu Mardiasmo.
Dalam sambutannya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah kota se Indonesia harus menjadi contoh tentang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik dengan pendekatan digital.\"Usia sebuah kota lambat laun akan semakin tua, tetapi wajah kota harus semakin muda. Karena itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang berbasis kearifan lokal setiap daerah. Dukungan infrastruktur yang telah bertumbuh pesat juga harus dimanfaatkan oleh seluruh pemerintah kota,\" sampai Tjahjo Kumolo.
Untuk itu, Walikota Helmi Hasan mengajak seluruh Walikota se-Indonesia yang tergabung dalam Apeksi ini untuk dapat bersinergi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. \"Melalui kegiatan ini kita bisa bersinergi antar kota, sehingga apa apa yang menjadi program unggulan di kota lain bisa diduplikasi. Sehingga setiap kota di Indonesia ini dapat melangkah bersama – sama menuju kepada kesejahteraan masyarakatnya,\" sambung Helmi. (805)