Seperti layaknya di film petualangan, jembatan itu hanya membentang tali seling yang beralaskan papan dan bambu yang sudah lapuk. Jembatan itu hanya bisa dilalui pejalan kaki saja. Ironisnya jembatan yang berusia 37 tahun itu belum pernah tersentuh adanya perbaikan, terutama dari pemerintah daerah.\"Sudah puluhan tahun jembatan itu kami pergunakan,\" jelasnya.
Setiap harinya, sekitar 30 orang melintasi jembatan itu. Petani dan warga sekitar berharap jembatan itu diperbaiki secara layak. Hal ini untuk mencegah terjadinya musibah saat melintasi jembatan. Selain itu, jembatan itu bisa ditingkatkan kelasnya sehingga bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.\"Jika panen petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengangkut padi dengan menyewa ojek yang cukup mahal,\" pungkasnya.(117)