Demi Kuailtas
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Universitas Terbuka (UT) di bawah kepemimpinan Dr. Yumiati, M.Si. berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lulusan UT melalui berbagai cara, antara lain mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan tutorial setiap minggu. Hal ini ditujukan untuk memantau dari dekat tentang pelaksanaan tutorial yang sesuai dengan kebijakan UT. Unsur-unsur yang dimonev tersebut adalah sarana dan prasarana, kegiatan tutor, mahasiswa, dan kegiatan pengurus kelompok belajar (pokjar).
‘’Tutorial tatap muka digelar setiap Sabtu dan Minggu. Sudah 2 minggu ini, kami melakukan Monev bagi setiap kelompok belajar UT di seluruh daerah dalam Provinsi Bengkulu,’’ tuturnya, kepada Bengkulu Ekspress, kemarin.
Sebenarnya, UT menawarkan 2 pola belajar yakni secara e-learning dan tutorial tatap muka. Namun khusus di Bengkulu, trend mahasiswanya lebih memilih mengikuti tutorial tatap muka. Tercatat, ada 1360 kelas belajar UT yang tersebar di 24 kelompok belajar se-Provinsi Bengkulu. Jumlah mahasiswa UT saat ini, 8000 orang. Setiap kelas belajar dipegang satu orang tutor yang berpendidikan minimal S2. ‘’Kita memiliki 530 tutor.
Sekitar 60 persen tutor adalah dosen yang berasal dari perguruang tinggi negeri dan swasta di Provinsi Bengkulu. Sebanyak 25 persen guru yang berpendidikan S2. Sedang sisanya adalah tenaga profesional yang juga berpendidikan S2,’’ paparnya. Diyakini pihaknya, dalam proses tutorial tatap muka, tidaklah semua berjalan dengan baik. Masalah bisa terjadi dari tutor, pengurus pokjar, sarana prasarana, bahkan juga dari mahasiswanya. Untuk itulah, agar proses tutorial berjalan dengan baik dan efisien, maka pihaknya mengambil kebijakan untuk melakukan Monev.
‘’Monev setiap minggu ini adalah terobosan yang diambil UT Bengkulu untuk memastikan proses tutorial tatap muka berjalan baik. Dari Monev yang dilakukan, banyak hal yang ditemukan. Temuan yang kurang segera akan dilakukan perbaikan, sedangkan yang sudah baik dilakukan peningkatan. Temuan monev yang kurang baik antara lain: ketidakdisiplinan unsur-unsur yang terlibat dalam tutorial. Semua temuan tersebut dicatat dan dievaluasi,’’ tutur wanita yang telah dikarunia dua orang anak ini.
Selanjutnya temuan tersebut dibahas oleh tim untuk dijadikan bahan kajian dalam mengambil kebijakan kedepan. ‘’Kami belum mengambil tindakan atas temuan di minggu pertama. Pada Monev minggu kedua, kami bersyukur jumlah pelanggaran menurun. Ini artinya, sasaran Monev dapat terwujud. Untuk jangka panjang, kami berharap adanya perubahan dari semua unsur yang terlibat dalam tutorial agar menjadi lebih baik dalam mencerdaskan anak bangsa. Bukan sekedar melepaskan kewajiban saja’’ tegas istri dosen Universitas Bengkulu ini.
Menurut Yumiati, Monev merupakan terobosan yang baik. Pihaknya berpikiran, bila proses tutorial tatap muka berjalan dengan baik, maka materi tatap muka akan lebih mudah diserap sebagaimana mestinya. Hasil akhirnya, nilai mahasiswa UT yang ikut tutorial tatap muka juga semakin baik. ‘’Kami tidak mau, kuliah di UT dianggap remeh baik oleh mahasiswa, dosen maupun masyarakat. Kami ingin, kualitas tutorial di UT baik dan berkualitas. Untuk itu, kami membuat terobosan ini,’’ tegasnya.
UT sebenarnya banyak memberikan kemudahan kepada mahasiswanya. Bagi mahasiswa ditawarkan untuk kuliah secara e-learning atau secara tutorial tatap muka. Untuk kuliah e-learning, mahasiswa bisa mengakses materi kuliahnya melalui internet. Sistem penilaiannya, 30% nilai berasal dari proses e-learning, sedang 70% lagi dari hasil ujian. Untuk kuliah e-learning tidak dikenakan biaya.
Sementara bila mengikuti tutorial tatap muka, mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah tatap muka di kelas selama 8 kali pertemuan. Sistem penilaiannya, 50% nilai berdasarkan proses kuliah tatap muka, sedang 50% lagi dari ujian. Bagi mahasiswa yang mengikuti tutorial tatap muka dikenakan biaya tambahan Rp 150.000/mata kuliah. ‘’Tutorial tatap muka lebih dipilih mahasiswa di Bengkulu, karena sejauh ini jaringan internet di daerah masih jelek,’’ tuturnya. (ist)