Bimtek Srikandi, Siaga Bencana

Rabu 10-04-2019,10:20 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana.

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Dalam rangka hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2019, Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara (BU), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara, menggelar kegiatan bimbingan teknis srikandi siaga bencana, dengan mengusung tema, perempuan menjadi guru siaga bencana dan rumah menjadi sekolahnya.

Acara yang digelar pada Selasa (9/4) kemarin berlangsung di Balai Pertemuan Ratu Samban Kota Argamakmur, Bengkulu Utara  ini, dihadiri langsung kepala BPBD Provinsi Bengkulu dan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Ir Bernadus Wisnu Widjaya MSc, Bupati Bengkulu Utara  Ir H Mian, Kepala BPBD Bengkulu Utara  Supandi SIp, serta seluruh organisasi wanita dan dharmawanita Provinsi Bengkulu dan se Kabupaten Bengkulu Utara  dan Tim PKK se-Kabupaten Bengkulu Utara  serta diikuti sebanyak 150 peserta orang terdiri berbagai daerah.

Dalam laporannya Kepala BPBD BengkuluU Supandi, SIp mengatakan, bahwa kegiatan bimtek tersebut, adapun dasar pelaksanaan kegiatan tersebut adalah, UU RI nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, PP RI nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, Perpres nomor 8 tahun 2008 tentang BNPB, Arahan Presiden RI dalam pembukaan rapat koordinasi Nasional BNPB dan BPBD di Surabaya tanggal 2 Februari 2019 dalam point ke - 6 menyatakan, edukasi harus dimulai kepada masyarakat, sekolah, tokoh masyarakat, dan lainnya, terakhir yaitu Perbup Bengkulu Utara nomor 20 tahun 2009 tentang koordinasi dan tata kerja BNPB.

Lanjut Supandi, Adapun tujuannya dari kegiatan ini adalah untuk memperingati 11 tahun disahkannya UU nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, mempromosikan kegiatan latihan kesiapsiagaan bencana pada tanggal 26 April, untuk dijadikan sebagai titik tolak kesiapsiagaan Nasional yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Memperkenalkan aplikasi analisis untuk mengetahui potensi bencana di wilayahnya.

\"Adapun rangkaian kegiatan yang telah kami lakukan dalam rangka hari kesiapsiagaan bencana 2019 yaitu, BPBD goes to school untuk melaksanakan sosialisasi ke sekolah, selanjutnya pembentukan desa tangguh bencana di Kepulauan terluar (Enggano) yaitu desa Kaana dan desa Apoho, selanjutnya pemasangan rambu titik kumpul dan jalur evakuasi di 6 desa se Kecamatan Enggano, pembentukan relawan siap siaga bencana, dan pembentukan sekolah aman bencana,\" kata Supandi.

Dalam kesempatan Bupati Bengkulu Utara  Ir H Mian juga menyampaikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana sangat penting dan urgent, mengingat wilayah Bengkulu Utara  yang rawan akan bencana, baik alam maupun non alam dan terus meningkat dari tahun ke tahun. \"Melalui Bimtek srikandi siaga bencana, diharapkan kaum perempuan dapat menjadi guru siaga bencana, dan rumah menjadi sekolahnya,\" ujar Mian.

Mian menambahkan, edukasi ini perlu dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat Bengkulu Utara  dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang pemahaman dan kesadaran dalam karakteristik bencana, serta kurangnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

\"Sebangai mana kita ketahui Provinsi Bengkulu dan tak terkecuali Kabupaten Bengkulu Utara  ini merupakan kawasan yang cukup rawan bencana terutama bancana gempa Bumi, maka dari itu bimtek ini dinilai sangat penting untuk di lakukan dan di terapkan kepada masyarakat tentang bagai mana cara mempersiapkan dan menyelamatkan diri apa bila terjadi bencana alam nantinya,\" ungkapnya.

Selain itu Deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan Ir Bernardus Wisnu Widjaja, yang hadir mewakili BNPB Bengkulu apa yang dilakukan bukan sekedar seremoni, dan harus bisa mewujudkan tujuan utama didalam penanggulangan bencana. \"Kita sangat berharap banyak kepada kaum perempuan ini untuk jadi pelaku didalam penanggulangan bencana.\"

Kegitan bimtek ini di lakukan guna melatih serta memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal menaggulangi resiko seandainya terjadi bencana alam. Baik itu bencana gempa bumi, sunami, banjir, tanah longsor dan lain sebangainaya. Adapun materi yang di sampaikan kebanyakan mengarah ke tentang bagai mana cara mempersiapkan dan menyelamatkan diri seandainya terjadi bencana alam. \"Kita menyampaikan materi tentang bagai mana cara pempersiapkan diri seandaiyan terjadi bencana alam, baik itu gempa bumi, sunami, banjir, tanah longsor ataupun lain sebagainya.

Kita berharap dengan di adakanya bimtek ini masyarakat bisa lebih paham tentang bagai mana pola penyelamatkan diri seandainya sewaktu-waktu terjadi bencana alam,\" terangnya. Lanjut Wisnu, melalui bimtek ini pihaknya juga menyampaikan kepada seluruh perserta bimtek kiranya dapat mensosialisasikan kepada masyarakat agar lebih mencintai alam.

Pasalnya terjadinya bencana alam belum tentu hal itu terjadi karena kesalahan alam, akan tetapi besar juga kesalan manusia itu sendiri maka dari itu masyarakat Provinsi Bengkulu di tuntut untuk lebih mencintai alam dan lingkungan. \"Jangan pas bencana alam terjadi manusia malah menyalahkan alam akan tetapi terjadinya bencana alam besar juga di pengaruhi oleh aktifitas manusia itu sendiri, maka dari itu kita minta masyarakat untuk lebih mencintai alam dan linkungan sekitar,\" tandasnya.(127/PRW)

Tags :
Kategori :

Terkait