Bengkulu Kirim Kartu Pos, Tantangan Energi Bersih ke Capres

Kamis 04-04-2019,12:10 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Menanggapi masih maraknya pemanfaatan energi kotor di Sumatera termasuk Bengkulu, membuat Jejaring Sumatera Terang untuk Energi Bersih (STuEB) secara simbolik mengirimkan kartu pos tantangan kepada pasangan Calon Presiden (Capres) Joko Widodo-Ma’aruf Amin dan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal tersebut dilakukan agar kedua kandidat Capres bisa mengembangkan energi bersih berkelanjutan dan berani menghentikan proyek energi kotor batu bara yang menyengsarakan rakyat.

Inisiator Jejaring STuEB, Ali Akbar mengatakan, Bengkulu bersama dengan daerah lainnya di Sumatera mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi dan Lampung telah mengirimkan kartu pos untuk kedua Capres tersebut. Kartu pos tersebut berisi tantangan bagi kedua kandidat untuk segera berkomitmen beralih dari energi kotor batu bara ke energi bersih terbarukan

\"Total kartu pos yang dikirimkan sebanyak 50 ribu, di mana sisa kartu pos akan dikirim menjelang pelantikan Presiden terpilih,\" kata Ali Akbar, Selasa (2/4).

Seperti diketahui, aksi mengirimkan kartu pos ini dilakukan oleh 20 aktivis lingkungan dari masing-masing wilayah, dimana sebanyak 20 kartu pos dikirimkan masing-masing 10 kartu pos ke markas TKN Capres Jokowi-Amin, dan 10 kartu pos ke markas BPN Capres Prabowo-Sandi di Jakarta. Kartu pos tersebut dikiriman melalui kantor pos di masing-masing wilayah dengan menggunakan layanan lacak status kiriman untuk memastikan bahwa kartu pos tersebut sampai ke tangan Capres Jokowi dan Capres Prabowo.

Ia menyatakan, Sumatera saat ini berada diambang kehancuran ekologis sebagai muara dari rakusnya penggunaan energi kotor batu bara. Sehingga, menyandarkan sumber energi dari batubaraadalah peta jalan salah, dan dipastikan akan memberikan dampak buruk bagi keselamatan lingkungan dan mahluk hidup di dalamnya.

\"Tanpa desakan dan tantangan dari gerakan masyarakat sipil, kedua kandidat dapat beralih dari energi kotor ke energi terbarukan. Lalu dimasa depan, kandidat terpilih, sejatinya harus mampu menentukan energi terbaik dari sumber daya terbaik yang ada di Indonesia sebagai sumber pemenuhan kebutuhan energi,\" ujar Ketua Kanopi Bengkulu ini.

Diakuinya, Bengkulu sendiri saat ini telah dilakukan pembangunan PLTU batu bara Teluk Sepang. Pembangunan PLTU tersebut telah memberikan dampak terhadap petani penggarap lahan. Dimana tanam tumbuh petani digusur terlebih dahulu baru diganti rugi dengan nilai yang tidak adil bagi petani. Ditambah lagi ancaman lain, apabila PLTU sudah beroperasi, sebanyak 2.732,4 ton/hari batu bara akan dibakar yang akan menghasilkan 35 persen abu terbang dan abu bawah.

\"Jangan lagi mengorbankan kesehatan masyarakat dengan penggunaan energi fosil. Pemimpin Indonesia kedepan harus punya visi untuk memastikan generasi Indonesia hidup dan tumbuh dalam lingkungan yang bersih dan sehat,\" tegas Ali Akbar. Senada dengan itu, Pemuda Teluk Sepang Kota Bengkulu, Tamara Natasya mengaku, untuk mencegah hal tersebut, dirinya bersama dengan pemuda lainnya melakukan aksi serupa dengan cara mengirimkan kartu pos kepada Capres RI. Pihaknya meminta Pemerintah segera hentikan PLTU batu bara Teluk Sepang dan beralih ke energi terbarukan.\"Kalau tidak dimulai dari kita siapa lagi yang akan menghentikannya, kita berharap Capres RI bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan masyarakat,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait