Panen Kopi, Sambung Meningkat

Senin 01-04-2019,10:25 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – Program kopi sambung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang dinilai cukup berhasil dalam meningkatkan produktivitas kopi petani. Kopi sambung yang sudah digalakkan sejak tahun 2016 untuk Kecamatan Kabawetan, Kecamatan Muara Kemumu, Bermani Ilir, Merigi, Ujan Mas dan Seberang Musi sudah mulai panen raya tahun 2019 ini.

Khususnya Kecamatan Kabawetan, pengembangan kopi sambuang direalisasikan melalui dana APBN 2018 sebanyak 336.000 batang. Bibit kopi sambung disalurkan kepada 14 kelompok tani (Poktan). Diantaranya, berada di Desa Sidorejo, Tangsi Duren, Suka Sari, Bandung Baru, Baret Wetan, Bukit Sari, Air Sempiang dan Desa Pematang Donok.

Pemkab Kepahiang memprediksi peningkatan hasil panen petani dua kali lipat dari pengelolaan kopi. Sebelum menggunakan teknologi stek sambung, produksi kopi petani setiap satu hektar kebun kopi diperkirakan hanya kisaran 500 kg hingga 700 kilogram. Pasca penerapan teknologi stek sambung hasil produksi kopi bisa mencapai 1 ton hingga 2 ton perhektarnya.

“Ya, untuk program 2016 sudah mulai panen, sementara yang tahun 2018 juga sudah mulai berbuah,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kepahiang, Hernawan SPKP, Minggu (31/3).

Pemkab mengembangkan entres kopi Rabusta Sintaro 1 dan Sehasen. Bibit tersebut diambil dari kebun poktan di Desa Bukit Sari, Kecamatan Kabawetan yang disambungkan kepada batang kopi tani penerima program bantuan stek sambung. Kualitas bibit sudah lolos seleksi dan dikukuhkan dengan SK Menteri Pertanian RI No. 142/KPTS/KB.020/12/2017 tanggal 29 Desember 2017.

Khususnya Kecamatan Kabawetan pengembangan kopi sambung direalisasikan melalui dana APBN 2018 sebanyak 336 ribu batang. Bibit kopi sambung disalurkan kepada 14 kelompok tani. Diantaranya, berada di Desa Sidorejo, Tangsi Duren, Suka Sari, Bandung Baru, Baret Wetan, Bukit Sari, Air Sempiang dan Desa Pematang Donok.

Sementara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepahang 2018 ada 650 ribu batang kopi yang distek sambung oleh pemerintah. Penyaluran meliputi seluruh kecamatan, kecuali kawasan Kota Kepahiang yang memang tidak memiliki banyak perkebunan kopi.

Pemkab Kepahiang memprediksi peningkatan hasil panen petani dua kali lipat dari pengelolaan kopi tanpa stek sambung. Sebab, jika sebelum menggunakan teknologi stek sambung produksi kopi petani setiap satu hektar kebun kopi diperkirakan hanya 500 kg hingga 700 kg. Pasca penerapan teknologi stek sambung hasil produksi kopi diperkirakan bisa mencapai 1 ton hingga 2 ton perhektarnya. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait