BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu melakukan pendampingan terhadap sejumlah proyek strategis yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Bengkulu. Proyek strategis tersebut, diantaranya, pembangunan alun-alun sampai proyek pembangunan ruas jalan Pembangunan yang didamai melalui dana SMI.
Dikatakan Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu, Syafriandi SE ST, kemarin (19/3), \"Hampir semua proyek yang ada di Dinas PUPR diajukan untuk dilakukan pendampingan dengan total dana mencapai Rp 200 miliar lebih. Alasan Dinas PU melakukan pendampingan TP4D Kejari Bengkulu, karena kebutuhan masyarakat soal infrastruktur cukup tinggi. Untuk memenuhi permintaan tersebut sebisa mungkin tidak meninggalkan proses dan prosedur. Karena, jika meninggalkan proses dan prosedur tentu saja pekerjaan akan bermasalah dan akan menimbulkan permasalahan hukum kedepannya.
\"Untuk itu kita minta tolong Kejari Bengkulu melalui TP4D melakukan pendampingan. Agar yang kita kerjakan ini benar-benar terlaksana dengan baik,\" imbuh Syafriandi.
Kajari Bengkulu Emilwan Ridwan SH MH menegaskan, pendampingan tersebut sama sekali bukan sebagai bamper atau pelindung hukum. Pendampingan atau pengawasan merupakan amanah dari pimpinan dan Pemerintah RI. Tugas kejaksaan mengawal setiap tahapan pembangunan dan kegiatan. Sekaligus mengawasi dan memberikan masukan untuk setiap kegiatan agar sesuai dengan regulasi dan sesuai dengan jadwal.
\"Selain itu tidak semua proyek itu kita dampingi, jika berdasarkan pemaparan dari PUPR proyek tersebut tidak sesuai tidak akan kita dampingi. Kita hanya mendampingi proyek yang strategis,\" jelas Kajari.
Kajari menegaskan, TP4D sudah memberikan arahan agar Dinas PUPR memberikan pemaparan terkait proyek secepatnya agar kegiatan bisa cepat dilaksanakan. Untuk mengawal proyek tersebut Kejari Bengkulu sudah membentuk tim pengawalan dan pengamanan untuk setiap kegiatan. \"Jika bisa secepatnya dilakukan pemaparan, karena beberapa kegiatan dilaksanakan tahun ini. Dari pemaparan tersebut nanti kita bisa tahu mana proyek yang pantas dilakukan pendampingan dan yang tidak,\" pungkas Kajari. (167)