MERIGI, Bengkulu Ekspress – Maraknya isu adanya keinginan sebagian elit pemerintahan di Kabupaten Kepahiang menginginkan penutupan Rumah Sakit (RS) jalur dua membuat warga sekitar resah. Warga berharap rumah sakit yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong itu tetap beroperasional secara penuh karena ada geliat perekonomian bagi masyarakat.
Toni (38) warga Durian Depun mengatakan sudah ada 5 warga yang membuka warung disekitar RS Jalur Dua pasca rumah sakit tersebut beroperasi sejak tiga minggu lalu.
“Kalau mau ditutup untuk apa ini dibangun, sudah berapa banyak dana yang habis untuk membangun ini. Selama ini bangunan ini juga hanya jadi tepat orang pacaran jadi sangat disayangkan kalau mau ditutup lagi,” tegas Toni.
Ia mengaku jika warga sekitar tidak mempermasalah status keberadaan RS Jalur Dua apakah masuk Kabupaten Kepahiang atau Kabupaten Rejang Lebong. Sebab, warga hanya melihat azas manfaat dari beroperasional rumah sakit.
“Kalau mau ditutup juga kita warga tidak bisa apa-apa. Tapi kalau kita dibolehkan memilih tolong jangan ditutup,” katanya.
Pengamatan dilapangan disepanjang jalan depan RS Jalur Dua sudah berdiri beberapa warung makanan. Baik warung nasi maupun warung gorengan yang dibuat warga secara sederhana. Aktivitas RS Jalur Dua sendiri baru berlangsung setengah hari, sebab rumah sakit yang sudah dibangun dan dikelola Rejang Lebong tersebut baru melayani rawat jalan.
Isu keinginan adanya langkah tegas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang menutup operasional RS Jalur Dua di Kelurahan Durian Depun Kecamatan Merigi mencuat dalam Paripurna DPRD Kabupaten Kepahiang Rabu (6/3).
Saat salah satu frakasi menantang Bupati untuk menutup RS Jalur Dua bila memiliki keberanian. Karena RS tersebut belum memiliki izin operasional dari Pemkab Kepahiang selaku pemilik wilayah. (320)