Pawai Ogoh-ogoh Jadi Icon Kabupaten Bengkulu Utara

Selasa 05-03-2019,14:59 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Menjelang Hari Raya Nyepi umat Hindu di Bengkulu Utara (BU) pada 7 Maret 2019 mendatang, Senin pagi (4/3) seluruh umat Hindu di Kabupaten Bengkulu Utara menggelar pawai ogoh-ogoh. Pelepasan pawai ogoh-ogoh dipimpin langsung oleh Bupati Bengkulu Utara Ir H Mian beserta jajarannya.

Dalam pawai tersebut sebanyak 7 patung raksasa ogoh-ogoh yang dibawa dari 5 banjar adat, yaitu Yakni Banjar Adat Dharma Santi Desa Rama Agung, Banjar Adat Tirte Tegteg Desa Sumber Agung, Banjar Adat Darmayiga Desa Kuro Tidur, Banjar adat Dewa Ayu Desa Sumber Agung, dan Banjar adat Puncak Harapan Desa Tanjung Raman, Diarak dari pura Dharma Shanti menuju Alun-Alun Rajo Malim Paduko Arga Makmur.

Bupati Bengkulu Utara Ir H Mian mengatakan, ia sangat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan selama 3 tahun berturut-turut di Kabupaten Bengkulu Utara dan berjalan dengan baik yang mana kegiatan ini menjadi salah satu iconnya Kota Arga Makmur.

\"Untuk kedepannya tidak hanya pawai ogoh-ogoh, namun kita akan berkolaborasi dengan kesenian-kesenian daerah lainnya yang dimiliki Kabupaten Bengkulu Utara. Sehingga kedepannya ini menjadi salah satu festival budaya yang di miliki Kabupaten Bengkulu Utara yang menjadi iconnya Kabupaten kita ini,\" kata Mian

Mian juga tidak lupa mengucapkan selamat kepad seluruh umat Hindu dalam merayakan hari Raya Nyepi tahun baru saka, mudah-mudahan di Hari Raya Nyepi mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, karena Kabupaten Bengkulu Utara merupakan miniaturnya Indonesia, dimana beragam macam budaya yang ada di Bengkulu Utara dapat hidup berdampingan, dengan penuh toleransi agama, suku dan budaya, serta sikap saling menghargai dan menghormati.

\"Beragam budaya di Bengkulu Utara, sama-sama kita pertahankan, ini merupakan suatu sikap ke bhineka tunggal ika an yang kita miliki sebagai warga Negara Indonesia, apapun budaya dan sukunya, asal kita bisa menghimpun sikap yang toleransi dan saling menghargai, hal tersebut akan menjadikan suasana yang damai dan tentram, khususnya di Bengkulu Utara,\" ucap Mian.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bengkulu Utara, I Putu Sure Artika SKM MM, menyampaikan menurut kepercayaan umat Hindu, Ogoh-ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia.

\"Agar pada hari raya nyepi tidak ada gangguan, jadi kita memberikan persembahan yang dilambangkan dengan ogoh-ogoh ini, sehingga pada waktu perayaan nyepi, mereka tidak mengganggu, dan perayaan nyepi bisa berjalan seperti yang kita harapkan,\" tukasnya.

Dalam pawai Ogoh-ogoh, dihadiri juga oleh, Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata SE, Sekda Bengkulu Utara Dr Haryadi SPd MPd MM, anggota DPRD Bengkulu Utara, Forkopimda Bengkulu Utara, Kepala BIN Provinsi Bengkulu, tokoh pemuda Sultan B. Nadjamudin, PHDI Provinsi Bengkulu, PHDI Bengkulu Utara.(127).

Tags :
Kategori :

Terkait