BINTUHAN, Bengkulu Ekspress - Masih banyaknya masyarakat Kabupaten Kaur yang memburu kulit lantung ini untuk dijual, ini membuat Pemkab Kaur berupaya memberikan pelatihan agar daya jual lebih tinggi dan juga mengembangkan ptensi daerah. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Perindustrian perdagangan dan UKM Kaur sejak Senin (18/2) hingga Jum’at (22/2) di Pondok Pusaka.
“Disini kita mendatangkan narasumber dan pelatih dari Balai Besar kerajinan dan Batik Jogjakarta Kementrian Perindustrian dan Perdagangan RI saat ini pelatihan sedan berjalan,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdangan UKM Kaur Agusman Efendi MM melalui Kabid Perindustrian Harika SE, kemarin (18/2).
Dikatakan Harika, pelatihan ini diberikan kepada sekitar 20 warga baik dari kalangan IKM maupun masyarakat biasa, dimana ini bertujuan agar mereka setelah menerima pelatihan dapat segera mengaflikasikannya dilapangan. Sehingga dapat membuat kerajinan tangan sendiri dengan harga jual tentu jauh lebih tinggi dari harga bahan baku kulit lantung yang dijual keluar daerah.
“Kalau selama ini warga mengambil kulit lantung dengan mengupasnya dan menjemurnya setelah diolah bahan baku ini langsung dijual keluar daerah. Dengan pelatihan ini harapan kita ada yang menampung sendiri mengolahnya menjadi kerajinan tangan yang berharga tinggi,” harapnya.
Sementara itu, Narasumber Ibu Nova dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Jogjakarta, juga menyampaikan, dengan potensi bahan baku yang cukup banyak itu seharusnya kulit lantung asal Kabupaten Kaur dapat diolah dengan baik sehingga dapat dijual dengan harag yang tinggi.
“Disini kita hanya membantu untuk mengembangkan kulit lantung, karena di Kaur ini pengelolaannya masih sebatas bahan baku. Nah dalam pelatihan ini nanti akan kita diolah menjadi sopenir yang harganya bisa mencapai ratusan ribu,” terangnya.
Dalam kesempatan itu dirinya juga membeberkan beberapa teknis mengelola kulit lantung mulai dari melenturkan kulit lantung itu sendiri hingga dengan mensesainnya membuat sejumlah kerajinan tangan yang berharga sehingga mempunyai daya tarik tersendiri.
”Satu lembar kulit lantung yang di beli dengan harga sekitar Rp 15 Ribuan dapat dijual hingga 20 kali lipat dari bahan baku tapi tentunya diolah dulu sedemikian rupa, seperti pembuatan tas, dompet dan lainnya,” jelasnya.(618)