Setahun kemudian, 2011, lahirlah kompetisi sampul muka pers mahasiswa, Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA). Pada 2012, SPS Pusat kembali menghadirkan kategori penghargaan baru untuk kompetisi sampul muka majalah internal perusahaan atau organisasi, dengan nama Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA).
Seiring makin populernya rubrik anak muda di surat kabar, pada 2014, kompetisi perwajahan rubrik tersebut kami hadirkan dengan label lndonesia Young Readers Awards (IYRA). Sepertihalnya IPMA, ketiga penghargaan yang lain adalah juga merupakan satu-satunya di Indonesia, diselenggarakan secara Independen, serta menghadirkan juri dan proses penjurian yang kredibel dan akuntabel.
Kini di usianya yang kesepuluh bagi IPMA, kedelapan bagi InMA dan ISPRIMA, serta keenam bagi IYRA, industri media cetak mengalami disrupsi yang luar biasa. Semua orang tahu bahwa saat ini bukan era yang mudah bagi pengelola media cetak untuk semakin estabilitas. Tapi, setiap upaya untuk membuat media cetak terus bertahan dan eksis dalam peradaban yang modern ini, akan senantiasa dilakukan. Salah satunya melalui kompetisi sampul muka IPMA, InMA, IYRA dan ISPRIMA.
Bagaimanapun, kualitas sampul muka media cetak masih teramat penting sebagai daya tarik bagi audiens untuk membaca suratkabar, tabloid, dan majalah, Sebagai pemantik literasi bagi publik. Sehingga apapun situasinya, media cetak akan terus mencari upaya agar tetap aksis ditengah-tenah masyarakat.
Serta mengupayakan agar publik tercerahkan melalui karya-karya jurnalisme dan perwajahaan yang berkualitas. Dalam kontek inilah, pada IPMA 2019, SPS Pusat menambahkan katagori konten, untuk semakin meneguhkan posisi dan peran penting media cetak bagi pembangunan peradabaan bangsa kita.
Sekaligus sebagai penghargaan bagi meraka yang telah mengabdikan diri untuk terus-menerus menghadirkan karya jurnalisme yang mencerahkan, brilian dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Selamat kepada para pemenang IPMA, InMA, IYRA dan ISPRIMA 2019. (SPS Pusat)