BINTUHAN, Bengkulu Ekspress - Stok blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kaur makin gawat. Sebab stok blangko untuk proses pencetakan e-KTP di Disdukcapil Kaur kini tinggal sisa 13 lembar lagi. Karena belum adanya pengiriman kembali blanko tersebut oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Ya, untuk blangko e-KTP kita sekarang ini sudah menipis dan sisa sekitar 13 lembar lagi,” kata Kepala Dukcapil Kaur, Ir Buyung Wiyadi MM, kemarin (22/1).
Dikatakan Buyung, ia memperkirakan dalam satu hari ini 13 lembar ini akan habis. Padahal keperluan pembuatan KTP elektronik masih dibutuhkan ribu jiwa lebih wajib KTP di Kaur yang masih harus mengurus e-KTP. Pihaknya kini tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menunggu kiriman blangko e-KTP dari Kemendagri. Namun kapan dikirimanya tambahan blangko dari pusat Kemendagri belum bisa dipastikan.
“Kita sekarang ini lagi nunggu pengiriman dari pusat, dan yang kita ajukan itu 4 ribu lembar dan disetujui 2 ribu lembar,” terangnya.
Ditambahkannya, minimnya blangko e-KTP tidak semata-mata untuk keperluan perekaman baru, mengingat saat ini merupakan tahun politik. Blangko e-KTP, sebutnya, juga digunakan untuk penggantian status kependudukan terhadap data-data yang bersifat dinamis. Seperti alamat tempat tinggal, status perkawinan, pekerjaan, hingga jenis kelamin.“Semakin tingginya mutasi data kependudukan, maka penggunaan blangko semakin banyak. Misalnya banyak orang menikah dan mengajukan akta perkawinan, maka banyak juga keluar (blangko),” terangnya.
Ditambahkan Buyung, miskipun stok blangko e-KTP minipis. Namun ia memastikan pelayanan pembuatan KTP tidak akan terganggu. Juga warga tetap bisa mendaftar untuk pencetakan KTP. Bila nanti habis, bagi warga yang telah melakukan perekaman data, maka akan dibuatkan surat keterangan yang dapat digunakan sebagaimana KTP. “Jika blangko habis, yang bersangkutan kita berikani surat keterangan telah melakukan perekaman data akan diprioritaskan pencetakan KTP nya ketika blangko sampai,” jelas Buyung.(618)