PAGULIR, Bengkulu Ekspress - Lantaran belum adanya perbaikan dari dinas terkait atas abrasi yang terjadi di jalan Desa Ulak Agung Kecamatan Padang Guci Hilir (Pagulir), memaksa warga menutup badan jalan. Hal ini karena abrasi kian menjadi dan dikhawatirkan dapat menelan korban bila tetap dipaksakan melintas. Penutupan badan jalan itu dilakukan sejumlah warga pada Minggu (13/1) sore, dan ini dilakukan lantaran daerah ini juga terus diguyur hujan sehingga abrasi terus terjadi.
“Kita menutup jalan ini karena longsornya makin parah dan dikhawatirkan akan ada korban jiwa,” kata Pjs Kades Air Kering 1, Helen Pura kemarin (14/1).
Dimana beberapa pihak yang melakukan penutupan jalan yakni Pjs Kades Air Kering 1, Helen Pura Ketua BPD Ulak Agung, Niken Putra Jaya Ketua Karang Taruna Ulak Agung bersama anggota dan sejumlah masyarakat Ulak Agung. Menurut mereka, penutupan badan jalan terpaksa dilakukan karena badan jalan saat ini semakin sempit akibat terjadinya abrasi air sungai Padang Guci. Bila dilihat dari bagian bawah jalan sebagian juga sudah tergerus, sedangkan saat ini musim penghujan. “Sekarang ini jalan tidak memungkinkan untuk dilewati oleh mobil lagi. Jadi jalan ini kita tutup untuk kendaraan roda empat,” ujarnya.
Dikatakannya penutupan ini diberlakukan untuk kendaraan roda empat, pihaknya memasang plang bambu dan memindahkan garis polisi ke tengah jalan. Diharapkan warga tidak memaksakan diri melalui jalur itu menggunakan mobil, pasalnya selain membahayakan juga dapat membawa celaka. Hal ini lantaran bagian tanah bawah jalan sudah tergerus dan tinggal menunggu ambruk.“Kami berharap warga jangan memaksakan kehendak, jangan sampai nanti ada korban sungai Padang Guci sangat deras apalagi saat musim penghujan ini,” tutupnya.
Kapolres Kaur AKBP Arif Hidayat SIK melalui Kapolsek Kaur Utara Ipda Tomson Sembiring SH, membenarkan adanya penutupan badan jalan itu. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar sabar menunggu penanggulangan dan perbaikan dari Pemda baik provinsi maupun Kabupaten Kaur. Selain itu juga diminta menjaga keamanan dan ketertiban bersama.
“Kita sudah berkoordinasi dengan camat untuk mencari solusi terkait hal ini dan meminta penanggulangan secepatnya,” kata Kapolsek.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Kaur, Rio Hiptario ST, membenarkan adanya pemortalan jalan di desa tersebut. Pihaknya mengaku sudah melakukan pengecekan langsung dan melihat kondisi kerusakan jalan. Sampai kemarin belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan oleh instansi PU terkait dengan abrasi yang terjadi. “Ini kondisinya sudah kita laporan baik tertulis maupun secara lisan ke Dinas PU Provinsi Bengkulu, karena ini jalan provinsi sehingga kewenangan provinsi kita menunggu perintah,” ujarnya.
Ditambahkannya, saat ini Dinas PU PR Kabupaten Kaur masih menunggu petunjuk, apakah abrasi itu diserahkan kepada Pemkab Kaur perbaikannya atau akan dilakukan perbaikan oleh pihak Dinas PU Provinsi Bengkulu. Tentunya dalam hal ini Pemkab Kaur tak berani langsung mengambil langkah sebelum ada jawaban terkait dengan kondisi jalan itu. “Kita sifatnya menunggu, begitu juga misalnya diperintahkan untuk memberikan bantuan, saat ini kita masih menunggu hasil koordinasi PU Provinsi,” jelasnya. (618)