“Kami minta pengawasannya lebih maksimal dan tidak merugikan penerima program dari pemerintah pusat tersebut,”katanya.
Diakui Maksur, laporan dari sejumlah penerima program tersebut, penerima mengeluhkan kualitas material seperti kayu yang diperuntukan untuk membangun rumah tersebut. “Sudah banyak laporan saya terima. Harapannya pihak-pihak terkait mengevaluasi dan melakukan pengawasan lebih maksimal,”pintanya.
Diakui Maskur, pihak terkait juga harus melakukan pengawasan, salah satunya terkait harga pembelian bahan material yang bervariasi. Informasi yang ia peroleh, seperti harga kayu mencapai Rp 2,6 juta per kubik. Harga batu Rp 800 ribu per mobil, harga pasir Rp 700 ribu dan beberapa material lainnya.
“Harapan kita program bedah rumah ini, benar-benar dilakukan dengan baik. Sehingga mutu material yang akan dibangun untuk rumah warga tidak mampu itu kuat dan dapat bertahan lama,”pungkas Maskur. (900)