MUKOMUKO, Bengkulu Ekspress – Sebanyak 64 peserta mengikuti lomba desain batik khas Mukomuko. Selain dari Bengkulu, banyak pula peserta dari luar Provinsi Bengkulu ikut ambil bagian dalam lomba ini. “Jumlah peserta sebanyak 64 orang.
Ada yang berasal dari Provinsi Bengkulu dan beberapa Provinsi lainnya di luar Bengkulu,” sampai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten, A Halim SE MSi dan Sekretaris, Nurdiana SE MAP dikonfirmasi Bengkulu Ekspress kemarin (6/12).
Para peserta itu diantaranya dari Kota Bengkulu, Kepahiang dan ada dari Jogjakarta, Jakarta, Bogor, serta dari Provinsi Sumatera Barat. Pada Senin (10/12) mendatang, seluruh desain yang dikirimkan peserta dipajang dan pada hari itu juga, ditetapkan lima besar yang penilaiannya dilakukan dewan juri.
Bagi peserta yang masuk lima besar nantinya melaksanakan persentasi dari makna desain batik tersebut. Pelaksanaannya di aula Bappelitbangda Mukomuko, Rabu (12/12). Persentasi itu disaksikan langsung Bupati Mukomuko H Choirul Huda dan pejabat eselon sekaligus ditetapkan pemenangnya. \'\'Pemenang lomba mendapatkan uang puluhan juta rupiah.,” ujarnya.
Desain yang meraih juara satu nantinya dipatenkan menjadi batik khas Mukomuko. Selanjutnya, Disperindagkop dan UKM Mukomuko, mengajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM), untuk penetapan batik khas Mukomuko tersebut. ”Siapapun pemenang lomba desain batik khas Mukomuko itu kita patenkan,” katanya.
Adapun kriteria penilaian, diantaranya nilai kreativitas dan orisinil, nilai komposisi, nilai keselarasan antara ide/konsep dan judul dan nilai kesiapan di produksi. Adapun dewan juri yang dilibatkan dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian, yang berdomisili di Yogyakarta, Harnandito Paramadharma, SDs, Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Roid Leonard A SSos. Selanjutnya, Kasi Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu dan dua orang tokoh masyarakat H Buzakrie Mansur, asal Kota Mukomuko, serta Abady B, toko masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Ipuh. (900)