KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang menetapkan bulan September 2019 mendatang menjadi bulan pelaksanaan Mountain Valley. Festival kekayaan alam bukit dan lembah tersebut jadi kegiatan tahunan pemerintah untuk menggenjot kunjungan wisatawan.
Penetapan September jadi bulan Mountain Velley disepakati pemerintah dalam rapat evaluasi, Rabu (28/11) yang melibatkan seluruh Organiasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Dalam rapat disepakati jika Mountain Valley digelar setiap September. Untuk tahun depan kegiatan dirancang dilaksanakan tanggal 3 sampai 9 September,” ungkap Kabag Pembangunan Setda Kepahiang, Jono Antoni SSos kemarin (28/11).
Menurutnya, sesuai dengan arahan Gubernur Bengkulu agar tiap - tiap kabupaten/kota memiliki event tahunan. Pemkab Kepahiang telah menetapkan mountain valley menjadi ajang kegiatan tahunan. “Selain itu, juga disepakati jika seluruh OPD harus terlibat melaksanakan kegiatan dalam festival bukit dan lembah. Sehingga semua OPD harus menyiapkan anggaran khusus untuk program tahunan pemerintah ini,” tegas Jono.
Lebih jauh dikatakannya, oleh karena nantinya setiap OPD dituntut agar merancang kegiatan sesuai dengan tupoksinya. \"Seperti Dinas Kependididikan dan Kebudayaan jadi harus mempersiapkan rancangan kegiatan yang akan ditampilkan di mountain valley terebut, misal tari kesenian dan kebudayaan.
Kemudian seperti halnya Dinas Pertanian dimana perlu menyajikan gelaran bazar sayur dan keunggulan dari pertanian dan hasil ternak. Jadi jangan sampai dikemudian hari beralasan tidak ada acara karena faktor biaya,\" tegasnya.
Tak hanya itu, Jono juga menyampaikan, evaluasi tersebut dilakukan dengan harapan kegiatan yang akan dilakukan pada 2019 mendatang dapat menjadi ajang yang benar-benar bermanfaat dan bisa memberikan dampak positif bagi Pemkab Kepahiang.
\"Ini salah satu bentuk dukungan dari Wonderful Bengkulu 2020, kita berharap dengan keberagaman kesenian, pertanian, usaha, kebudayaan dan kekayaan potensi alam dapat dikenal oleh wisatawan lokal bahkan sampai dengan manca negara,\" pungkas Jono. (320)