“Kelompok budidaya yang ada saat ini keterbatasan jumlah kolam serta kurangnya minat masyarakat mengembangkan budidaya ikan tawar. Sehingga mengakibatkan produksi ikan tawar jenis nila dan lele kurang,”ujar Kepala DKP Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto SP MSi.
Tahun 2019 mendatang, kata Eddy, pihaknya mengusulkan anggaran di APBD maupun APBN untuk pengembangan produksi ikan tawar melalui program budidaya ikan yang dikelola kelompok. Jika anggaran disetujui, akan digunakan pembuatan penambahan kolam, pembelian pakan dan pembelian bibit ikan.
Program pengembangan ikan air tawar ini, diantaranya konsumsi masyarakat tercukupi hingga kedepannya kelompok budidaya juga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dari luar daerah. Sedangkan untuk hasil ikan laut, Kabupaten Mukomuko salah satu penghasil terbanyak. Hingga hasil tangkapan nelayan ada yang dijual hingga ke luar daerah. (900)