KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Kualitas bangunan di rumah dinas (Rumdin) unsur pimpinan DPRD Kabupaten Kepahiang dinilai tidak bermutu atau berkualitas. Sebab, kondisi pemasangan bata dinilai tidak baik dan plesteran dinding yang rontok ketika disentuh dengan tangan.
\"Ada bencana alam saja berupa gempa bumi, kita tidak tahu standarnya kuat apa tidak. Jadi bagaimana kualitas bangunanya, kalau tidak kuat akan memakan korban,\" tegas Waka I DPRD Kepahiang, Andrian Defandra SE usai menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi pembangunan rumdin,Selasa siang (9/10) bersama Agus Sandrilah.
Ia mengaku, pihak kontraktor pelaksana dan ULP harus bertanggungjawab penuh atas bobroknya kualitas atau mutu bangunan rumdin unsur pimpinan. \"Jelas yang bertanggungjawab itu pertama pihak rekanan, kontraktor dan ULP, karena mereka yang memproses pemenang lelang,\" kata Aan.
Dalam waktu dekat, DPRD akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepahiang untuk meminta pertanggungjawaban atas pekerjaan kontraktor yang membangun rumdin tersebut.
\"Rekan-rekan bisa lihat sendiri bagaimana kondisinya bangunan tadi, kita akan panggil Dinas Pekerjaan Umum,\" tuturnya.
Terkait dengan kondisi pekerjaan yang sudah melewati batas waktu pelaksanan bahkan mencapai sebulan lebih tersebut, Andrian Defandra menantang Dinas PU untuk tidak menerimanya sebelum mutu atau kualitas bangunan benar-benar diperbaiki.
\"Coba saja kalau mereka berani menerima atau PHO pekerjaan seperti ini,\" ujarnya. Pembangunan rumdin Waka II menelan anggaran senilai Rp 788.000.000 yang dikerjakan CV Izee Contruction. \"Ya, tidak boleh ini, harus ada alat standarnya,\" tutup Aan. (320)