Direktur PDAM Merasa Dizalimi

BENGKULU, BE - Sudah jatuh tertimpa tangga.  Pepatah ini dirasakan tepat untuk menggambarkan permasalahan yang dialami Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu, Ichsan Ramli SE. Sejak pertengahan 2012 lalu, ia resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tawas PDAM.

Namun kali ini ia pun harus kehilangan jabatannya, karena Pemerintah Kota telah sepakat untuk membebas-tugaskan Ichsan Ramli dari jabatannya.  Bahkan ia mengaku merasa dizalimi atas kejadian tersebut.

\"Saya merasa dizalimi, tapi bukan karena saya dicopot oleh Walikota, melainkan atas status tersangka yang ditetapkan oleh pihak Polres,\" kata Ichsan Ramli.

Ia mengaku sama sekali tidak terlibat dalam kasus pengadaan tawas tersebut, karena semuanya telah diambil alih oleh pihak ketiga. Dan dampak akibat dari status tersangka tersebut, ia pun dilengserkan dengan mudah dari jabatannya. \"Kalau dicopot sebagai Direktur PDAM tidak jadi masalah, karena demi kepentingan masyarakat Kota Bengkulu,\" ujarnya.

Kendati demikian, ia mengaku status tersangka tersebut sama sekali tak mempengaruhi kinerjanya sebagai pimpinan PDAM.  Ia terus bekerja keras untuk menyehatkan PDAM dari kondisi sakit menjadi kurang sehat, sembari berkomitem memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

\"Selama ini pekerjaan saya tidak terganggu dengan status hukum tersebut, dan saya yakin bahwa saya tidak bersalah. Dan ini terbukti managemen PDAM terus membaik dari kondisi sakit menjadi kurang sehat,\" bebernya.

Meskipun berat, ia pun berusaha berjiwa besar. Dan ia berharap kepada siapa pun yang ditunjuk sebagai penggantinya, ia berharap bisa melanjutkan programnya yang telah berjalan selama ini sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik sesuai dengan keinginan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu.

\"Meskipun pada kepemimpinan saya ada kekurangannya, namun saya berharap ke depan PDAM Kota Bengkulu kian membaik dan masyarakat pun merasa puas,\" harapnya. (400)