KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak memprediksi waktunya terjadinya gempat. Sebab, BMKG hanya bertugas melakukan monitoring terhadap alat-alat pendeteksi gempat bumi dan tsunami, dan sama sekali tak bisa mengetahui atau prediksi kapan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Kepala BMKG Kepahiang Litman mengingatkan seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu agar tidak mudah terprovokasi dengan informasi bohong yang disebarkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Sehingga menimbulkan keresahkan dimasyarakat. \"Tadi malam, heboh pesan berantai Bengkulu akan terjadi gempa dan tsunami. Saya tegaskan jika informasi tersebut adalah bohong. Sebab, sampai saat ini tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kapan akan terjadinya gempa ataupun tsunami,\" tegas Litman.
Jadi, masyarakat Provinsi Bengkulu diajak lebih waspada dalam menyampaikan informasi supaya tidak menimbulkan kehebohan ditengah-tengah masyarakat. \"Negara maju saja belum sampai pada tahap prediksi kapan akan terjadinya bencana gempa bumi. Yang dilakukan adalah menganalisai kekuatan gempa apakah berpotensi tsunami atau tidak,\" ujarnya.
Provinsi Bengkulu sejauh ini memiliki 7 alat pemantau atau deteksi gempa dan tsunami yakni di Enggano 1 unit, Manna 1 unit, Universitas Bengkulu 1 unit, Muko-Muko 1 unit, Muara Aman Kabupaten Lebong 1 unit dan BMKG Kepahiang 1 unit. Seluruh alat dinyatakan berfungsih secara baik kecuali untuk Muara Aman Kabupaten Kepahiang, yang mengalami kerusakan hingga tak dapat difungsihkan secara baik. \"Semua berfungsih kecuali di Muara Aman, karena pendeteksi jaringan tidak berfungsih hingga laporan kejakartanya tak bisa berjalan dengan baik. Informasinya tahun depan alat itu akan diperbaiki,\" tegas Litman.
Daerah Rawan
Provinsi Bengkulu merupakan daerah rawan bencana gempa, hingga masyarakat diseluruh daerah harus memiliki sikap siaga becana. Supaya jika sewaktu-waktu terjadi gempat bumi bisa mengantisipasi jika gempa tersebut berpotensi tsunami, warga sekitar lokasi dekat pantai bisa antisipasi untuk menyelamatkan diri.
Staf Kegempaan BMKG Kepahiang Nurul Hidayat menjelaskan di Provinsi Bengkulu dalam sebelum ada satu kali gempa yang terasa. Namun, gempa dengan kekuat besar tidak dapat diprediksi waktu terjadinya, makanya warga harus memiliki sikap kewaspadaan. \"Ya gempa itu kapan terjadinya tidak bisa diprediksi. Jadi sebagai, daerah rawan bencana kita harus memiliki sikap siaga,\" ujar Nurul.
Ia menjelaskan jika, BMKG setiap bulannya melaksanakan uji serine pada alat pendeteksi gempa dan tsunami. Jadi, warga yang berada disekitar daerah keberadaan alat pendeteksi gempat diminta mengetahui waktu-waktu pelaksanaan uji serine. \"Setiap tanggal 26 perbulannya, kita selalu uji coba serine. Untuk mengetahui alatnya berfungsih atau tidak, sehingga warga juga bisa waspada,\" tuturnya. (320)