“Pengikisan tanah lewat arus sungai kian mendekati pemukiman warga yang letaknya hanya beberapa meter dari pinggiran sungai. Itu yang kami takutkan jika bronjong belum dibangun, cepat atau lambat arus sungai akan terus mengikis tanah dekat rumah warga,” ujar Mardian (54), warga setempat kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (27/9).
Dikatakannya, pemerintah desa sudah berulang kali mengusulkan pembangunan bronjong, namun sampai sekarang belum ada realisasinya. Warga khawatir jika sungai disekitar pemukiman itu tidak dibangun bronjong, akan selamanya warga desa Sedaya Baru akan dihantui kebanjiran. Jadi tidak salahnya hika dinas terkait segera merealisasikan pembagunan bronjong tersebut.
“Kami sudah sampaikan usulan penambahan pembangunan bronjong ini pada dinas terkait, karena jarak dengan rumah itu tinggal dua meter lagi,” ujarnya.
Ditambahkannya, warga setempat mengharapkan kondisi tersebut segera direspon dari Pemda setempat. Karena, ini sangat penting sekali dan jika dibiarkan saja akan mengancam keselamatan jiwa masyarakat yang kondisinya berada di bibir sungai.
“Minimal ada langkah antisipasi dari pihak terkait, karena jangan sampai baru terjadi musibah besar baru direalisasikan. Maka dari itu diharapkan segera ada pembangunan bronjong tersebut,” harapnya.(618)