BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Budiman, melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Tusman Haidi menuturkan, Bengkulu sangat membutuhkan guru produktif jenjang SMK/SMA. Hal ini terkait banyaknya guru yang pensiun dalam beberapa tahun terakhiri.
\"Guru yang pensiun belum ada penggantinya, kecuali guru honor,\" ungkap Tusman Hadi kepada Bengkulu Ekspress kemarin (5/9).
Kondisi kekurangan guru produktif ini, bukan hanya dirasakan di Bengkulu saja. Terjadi hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Dampak kebijakan moratorium dari pemerintah. Tak merekrut CPNS selama 4 tahun terakhir. Pemerintah telah mengantisipasi kekurangan tenaga pendidik ini dengan memanfaatkan guru lain yang jam mengajarnya kurang melalui program keahlian ganda.
\"Guru yang kurang jam mengajarnya kita arahkan mengikuti keahlian ganda. Mereka bisa mengajar dua mata pelajaran berbeda sehingga mampu meminimliaisr kekurangan guru,\" ucapnya.
Program keahlian ganda sudah dua kali dilaksanakan. Pada tahap pertama, pesertanya mencapai 400 orang,. Guru yang mengikuti program ini ada guru SMA, tetapi mayoritas dari guru SMK. Para guru itu dijaring dan harus memiliki sertifikat dengan jurusan baru.
Berbeda dengan program pembukaan guru keahlian ganda tahap pertama. Pada tahap kedua, proses pelaksanaanya dilakukan melalui pemanggilan dari pusat dan dilakukan secara online, sehingga pesertanya sangat sedikit. Di Provinsi Bengkulu hanya ada 30 guru.
Guru keahlian ganda telah memiliki status sertifikasi, hanya saja kurang jam mengajar. Keahlian gandanya yang diambil benar-benar memiliki dua jurusan. Dengan begitu, guru bersangkutan mampu mengajarkan dua bidang sekaligus.
Menyikapi kekurangan guru yang terjadi, kata Tusman, Dinas Dikbud sudah mengirimkan kebutuhan tenaga pendidik ke pemerintah daerah. Hanya saja, hingga saat ini belum ada realisasinya. (247)