Selamat, Selamat, Selamat..! Tujuh Nelayan Masih Pencarian

Selasa 07-08-2018,10:46 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

\"Selamat, selamat dan selamat..,\" kata-kata inilah yang selalu keluar dari mulut Ahzwar, orang tua korban bernama Dion warga Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu. Dia sangat yakin jika putra sulungnya tersebut masih hidup dan selamat. \"Rencanaya tahun depan Dion mau nikah, oleh sebab itulah dia sangat giat mencari uang, selain untuk membantu perekonomian keluarga, dirinya juga mau persiapan untuk nikah,\" terang Ahzwar sambil berlinang air mata saat ditemui Bengkulu Ekspress, kemarin (6/8).

Ia menjelaskan, saat hendak pergi mencari ikan, seperti biasa Dion pergi pamit untuk belayar bersama KM Bagan Arung Samudera, dan memang sempat dilarang karena cuaca yang masih buruk. Namun Dion masih bersih kuat mau pergi mencari ikan bersama 9 nelayan lainnya. \"Ya sempat kita larang untuk pergi mencari ikan bersama nelayan lainnya, tetapi Dion masih mau pergi juga, dan keesokkan hari nya kita menerima kabar jika kapal yang dinaiki Dion tenggelam,\" ucapnya.

Selain itu, dikatakannya, Dion merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, memang sejak kecil Dion sudah sering ikut untuk melaut atau mencari ikan bersama dirinya yang juga berprofesi sebagai nelayan, dan selama itu tidak pernah ada hambatan atau masalah.

\"Saya sangat yakin jika Dion (anaknya, red) masih selamat dan dalam keadaan hidup, karena Dion tahu kalau dirinya, bersama ibunya dan kedua adiknya menunggu kepulangannya,\" tuturnya sambil menangis.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Bengkulu, Abdul Malik menyebutkan, kapal nelayan ini memang benar memuat 10 penumpang termasuk didalamnya nahkodanya sendiri. \"Saat ini Basarnas, Dit Polair, Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu, Padang dan Mentawai sedang melaksanakan Operasi Pencarian tujuh korban yang belum di temukan,\" kata dia.

Ia menjelaskan, Ada sepuluh korban akibat kejadian tersebut, tiga diantaranya telah ditemukan, yakni atas nama Devi (LK), diselamatkan sekitar pukul 10.00 WIB, pada tanggal 5 Agustus 2018 oleh Kapal cincin Sibolga di perairan sikakap mentawai. Dua lagi, yakni korban atas nama Pi\'i dan Aziz (Nakhoda Kapal) yang ditemukan oleh kapal motor Nadia Safitri, keduanya juga dalam keadaan selamat. \"Tujuh orang yang masih dalam pencarian yakni, Dion, Okta, Niko, Alo, Kodak, Sihat dan Aldo, sedangkan tiga korban yang selamat akan dibawa ke Kabupaten Muko-Muko untuk diberikan bantuan kesehatan\" ucapnya.

Dikesempatan lain, Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Agus Izudin ST yang ikut langsung turun melakukan pencarian, pihaknya akan menurunkan kekuatan penuh untuk membantu pihak Basarnas dan Dit Polair serta unsur lainnya dalam mencari keberadaan tujuh korban lainnya yang hingga sekarang ini belum juga ditemukan tersebut. \"Saya sudah perintahkan kepada anggota untuk jangan pernah henti-hentinya melakukan pencarian dan penyisiran terhadap lokasi yang diduga tempat kapal tersebut tenggelam hingga tujuh korban bisa selamat nantinya,\" ucapnya.

Selain itu, ia juga tidak lupa berpesan kepada pararang tua korban yang belum ditemukan untuk bersabar dan selalu berdoa agar para anak atau keluarga mereka bisa ditemukan dalam keadaan hidup. \"Kita minta kepada para orang tua untuk selalu bersabar menunggu proses pencarian ini selesai, jangan putus asa dulu, kita akan berusaha semampu kita untuk menemukan para korban baik dalam keadaan hidup ataupun dalam kondisi meninggal dunia nantinya,\" tuturnya.

Sementara itu, Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs Coki Manurung SH MHum yang berkunjung langsung ke Posko yang didirikan oleh pihak Basarnas di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Pulau Baii Bengkulu, berjanji akan menurunkan tim Polisi Air (Polair) untuk membantu proses pencarian itu dan dirinya juga akan mengusut kasus ini jika memang nantinya ada korban meninggal dunia dalam kejadian ini.

\"Jelas kasus yang menyebabkan nyawa seseorang hilang harus kita lakukan proses hukumnya, apalagi dalam kondisi badai seperti ini sudah dilarang untuk melaut tetapi masih juga dan kita juga akan mendalami apakah kapal Bagan Arung Samudera ini memiliki izin layar atau tidak,\" tegas Kapolda.

Selain itu, ia juga berpesan kepada pemilik ikan lainnya untuk tidak nekad pergi melaut dalam kondisi cuaca ekstream seperti ini, taatilah peraturan dan instruksi yang ada, jangan hanya memikirkan nafsu sendiri tetapi mengorbankan nyawa orang lain. \"Kita sangat menghimbau kepada nelayan lain jangan dulu melaut, karena cuaca seperti ini sering kali berubah-ubah setiap detiknya, dengan kejadian ini saya berharap bisa menjadi pelajaran bagi nelayan lainnya,\" tutupnya.

Berdasarkan data yang terhimpun Bengkulu Ekspress, KM Arung Samudera berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2018 sekitar pukul 19.00 WIB.  Pada Jumat tanggal 3 Agustus 2018 sekitar pukul 05.00 WIB berjarak sekitar 33 mill dari pintu alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu arah Barat Daya, kapal dihantam ombak dan tenggelam.

Dalam kejadian itu, ada 10 orang yang berada dikapal meliputi Kapten Aziz (selamat) (34) asal dari Sumatera Barat (Sumbar), Dion (27) warga Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu, belum ditemukan. Okta(30) warga Sumur Melelh Kota Bengkulu (belum ditemukan). Devi (37) warga Sumatera Selatan (selamat). Miko(30) warga Sumbar (belum ditemukan). Alok (28) warga Sumber Jaya Kota Bengkulu, Godok(46) warga Betungan Kota Bengkulu (belum ditemukan). Sihat(48) warga Sumbar (belum ditemukan). Aldo (23) warga Puri Lestari Kota Bengkulu (belum ditemukan) dan Pi\'i (30) warga Sumbar (selamat).

Sekarang ini tim gabungan yakni TNI AL, Polair, Basarnas, Tagana serta unsur lainnya sudah melakukan pencarian dan penyisiran diseputar kawasan laut Mentawai yang juga dibantu dari pihak SAR Kepulauan Mentawai Sumbar, pencarian sejauh ini belum menemukan tujuh korban dan untuk sampai kapan proses pencarian dilakukan belum dipastikan yang jelas proses pencarian akan berlangsung selama 7 hari kedepan dan akan dilanjutkan lagi jika memang para korban nantinya belum ditemukan. (529)

Tags :
Kategori :

Terkait