ULU TALO, Bengkulu Ekspress - Saat ini jumlah murid di SD Negeri 178, Desa Pagar Banyu, Kecamatan Ulu Talo hanya berjumlah 14 orang. Meski begitu, Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma, tetap mempertahankan sekolah ini. Pasalnya, sekolah ini sangat dibutuhkan masyarakat setempat.
“Untuk masalah ini Dinas Pendidikan merasa serba salah. Disisi lain masyarakat sangat membutuhkan sekolah tersebut. Tapi kementrian sudah menegaskan tidak akan memberikan bantuan dalam bentuk apapun,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma,Muksir Ibrahim SPd kepada Bengkulu Ekspress.
Selain keberadaan sekolah itu dibutuhkan,masyarakat Desa Pagar Banyu juga menolak dan meminta agar sekolah ini tetap berdiri. Dinas Dispendikbud juga sudah beberapa kali menyampaikan usulan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (Dorjen Dikdas) Kemdikbud, agar sekolah ini mendapatkan bantuan. Karena saat ini selain muridnya hanya sedikit, gedung sekolahnya rusak.
“Kementrian justru menyarankan agar dimerger dengan sekolah terdekat. Karena tidak memenuhi kriteria jumlah siswanya,” imbuhnya.
Sekalipun demikian, sekolah ini tetap mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS), namun kecil karena disesuaikan dengan jumlah muridnya. Untuk bantuan pembangunan fisik, selama jumlah murid belum memenuhi kriteria, maka tidak akan dikucurkan oleh pemerintah.“Usulan sudah beberapa kali diajukan dalam APBD Seluma, namun belum disetujui saat pembahasan anggaran. Melalui APBD tahun 2019, Dinas Pendidikan kembali akan mengusulkan rencana pembangunan ini,” terangnya.
Dispendikbud sudah menyusun rencana pembangunan SDN 178. Dengan harapan bisa dikerjakan menggunakan dana DAK, akan di coba usulkan kembali melalui APBD tahun 2019 mendatang. Dengan harapan masyarakat di Desa Pagar Banyu Kecamatan Ulu Talo tetap bisa menyekolahkan anak mereka di desanya. Tidak perlu jauh-jauh ke desa tetangga. “Pertimbangannya adalah agar warga tidak perlu jauh jauh bersekolahkan anak mereka,”singkatnya.(333)