BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Hingga ditutupnya masa pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP (6/7), daya tampung sekolah tingkat SMP belum terpenuhi. Diduga ada kesalahan pendaftaran yang digunakan dalam sistem online PPDB, hingga menyebabkan jumlah peserta didik tidak terdaftar.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Bengkulu, Herdi Puryanto, SE menuturkan berdasarkan informasi minimnya pendaftar lulusan SD ke SMP sangat minim. Logikanya dari puluhan Sekolah dasar dan lulusan yang dikeluarkan, maka sebanding dengan daya tampung SMP saat ini. Ironisnya, daya tampung saat PPDB kali ini jauh dari harapan.
\" Pendaftar SMP kok masih kurang dari kuota yang disiapkan, apakah karena pendaftar yang memang sedikit atau pendaftar ke luar kota, \" katanya.
Dengan sistem PPDB onlina, calon siswa bisa mendaftar bebas atau secara mandiri kemudian berkas di verifikasi di sekolah yang dituju. Hingga ditutupnya pendaftaran, justru sekolah banyak mengeluhkan belum terpenuhinya daya tampung, dimana kesalahanya, apakah sistemnya atau orang tua calon siswa sengaja menunggu masa bebas zonasi, hingga menuntut Dinas Dikbud membuka perpanjangan pendaftaran.
\" Lulusan SD itu larinya kemana, kita belum tahu pola pendaftaran SMP ini, apakah orang tua sengaja menunggu masa bebas zonasi, \" cetusnya.
Dinas Dikbud, kata Herdi cukup menghadapi dilema, karena program wajib belajar harus diterapkan anak didik yang belum mendapatkan pendidikan harus difasilitasi, sehingga penerimaan peserta didik tanpa zonasi akan diterapkan. \" Semangat pendidikan itu, jangan ada anak yang tidak ber sekolah, jika ada anak yang belum sekolah harus difasilitasi, \" jelasnya.
Seperti diketahui dari 25 sekolah negeri di kota Bengkulu yang menggunakan sistem online baru tiga sekolah yang memenuhi daya tampungnya. Dinas Dikbud kota Bengkulu dan Sekolah harus melihat kondisi ini, dan harus dibedah apa permasalahan yang terjadi. Minimnya daya tampung sekolah membuat kepala sekolah kawatir, hampir setiap tahun PPDB di gelar, baru kali ini sekolah mengalami kekurangan jumlah pendaftar. \" Sebenarnya cemas juga, kalau pendaftar tidak ada, dan ini baru kali ini terjadi, \" ungkap kepala SMPN 18 Kota Bengkulu, Subhan M.Pd kemarin.
Dari 315 daya tampung yang disiapkan, baru 212 siswa pendaftar yang berhasil diverifikasi, sehingga masih banyak kekurangan. Dari pengamatan selama proses PPDB, banyak siswa yang salah dalam memilih sekolah tujuan, dari dua sekolah yang harus dipilih kebanyakan siswa memilih satu sekolah, sehingga saat sekolah yang dituju menolak maka tidak bisa langsung dialihkan pada sekolah yang lain. \" Sebenarnya jika sudah ditolak pada sekolah pertama, diberi peluang untuk mendaftar sekolah tujuan ke dua, mungkin karena sibuknya operator sehingga mereka tidak bisa membantu pendaftaran kembali karena ini sangat rumit \".
Untuk mengisi kekurangan daya tampung sekolah tetap akan mempriotaskan penerimaan calon siswa yang ada di dalam zonasi sekolahnya. Setelah zona terkaver, jika tetap tidak terpenuhi maka bisa menerima siswa dari luar zonasi sekolah.Ia berharap ada perubahan hingga pendaftaran ditutup, \" Besok pengumuman siapa saja yang diterima, berapa pun jumlahnya akan kita sampaikan ke Dikbud, \" terangnya.
Sekolah akan menyampaikan kekurangan data tampung ke Dinas Dikbud kota Bengkulu, dan meminta solusi serta tindak lanjut dalam pemenuhan kuota atau daya tampung sekolah. Hal yang sama diungkapkan kepala SMPN 7, Haidir , sekolahnya masih kekurangan 100 orang pendaftar dari 281 daya tampunng yang dibuka, ia tidak tahu bagaimana mengantisipasi kekurangan tersebut, ia sudah laporkan ke Dinas Dikbud dan meminta kebijakan atas hal tersebut.
Kekurangan pendaftar akan sangat berdampak terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolahnya, mulai kekurangan jam mengajar, hingga berpengaruh terhadap perolehan tunjangan profesi pendidik. \" Kami berharap ada kebijakan agar daya tampung bisa terpenuhi, \" tukasnya. (247)