Dikbud Revisi Zona PPDB

Kamis 05-07-2018,10:30 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pelaksanaan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA menuai kritik dari orang tua siswa, perubahan zona sekolah hingga tidak masuknya suatu daerah dalam zona sekolah. Hal inilah menjadi pemicu ratusan orang tua geram. Tak pelak sejumlah orang tua yang anaknya terdepak pada sekolah yang dituju mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu, kemarin (4/6).

Pantauan Bengkulu Ekspress, ratusan pelajar disertai orang tua sekitar pukul 09.00 wib sudah memadati ruang TIP Telkom Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, mereka mendesak panitia PPDB agar Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu membuka zona baru. Seorang warga Sukamerindu yang enggan menyebutkan identitasnya menuturkan mekanisme zonasi dalam sistem sering kali berubah-ubah tanpa kejelasan.

Dibuktikan awal hendak mendaftar di SMAN 6 kota Bengkulu, alamat rumahnya pada selebaran di sekolah masuk dalam zona ring 1, \"setelah mengakses laman PPDB alamat tempat tinggalnya tidak terbaca, keluar peringatan \'diluar area\',\" ungkapnya.Diperparah dalam zona terdekat di rumahnya hanya satu sekolah yang terdaftar, sementara anak menuntut untuk tetap bisa masuk ke sekolah negeri.

\"Saat ini kami sudah tidak tahu harus mendaftar ke sekolah mana, sedangkan zona kami hanya di SMAN 6 kota Bengkulu, walau rumahnya dekat dengan SMAN 2 dan SMAN 5 namun alamat itu tidak masuk dalam zona, \" terangnya.

Kedatangan saya kesini atas inisiatif sendiri untuk meminta arahan, harus kemana anak kami mendaftar sekolah. Hal yang sama diungkapkan Rach, penerapan PPDB sistem zonasi justru membuat orang tua semakin bigung, ia menilai sistem zonasi tidak bisa mempermudah siswa mendapatkan sekolah yang dekat dengan tempat tinggal. \"Saya kesini menuntut hak kami untuk bisa sekolah didekat rumah kami, \" cetusnya.

Perubahan sistem zona ternyata tidak memberikan keuntungan bagi mereka yang dekat dengan sekolah, seperti dialami Kamasli warga Jalan Jambu Sawah lebar kota Bengkulu ini. Anaknya telah terdepak dari Sekolah terdekat rumahnya, padahal jarak antara Sekolah dengan rumahnya hanya 300 meter. Sementara masih banyak anak lain dengan jarak yang lebih jauh justru diterima. \"Rumah saya dibelakang stadion, jaraknya hanya 300 meter, katanya sistem zona terdekat, kenapa anak saya terlempar dari sistem, apakah ada aturan lain, \" ujarnya bertanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Budiman Ismaun M.Pd melalui Kepala Bidang Pendidikan SMA, R. Wahyu D.P saat dikonfirmasi mengakui posko PPDB yang dibuka Dinas Dikbud sudah banyak menerima keluhan dari orang tua, mulai berubah-ubahnya ring zona sekolah, hingga adanya kelurahan yang tidak masuk dalam zona sekolah.

Warga masyarakat yang belum mendapatkan zona (tidak ada zona sekolah) dapat melapor ke Dinas Dikbud provinsi Bengkulu. Sehingga bisa difasilitasi untuk mendaftar pada sekolah yang dituju. Jangan sampai ada anak yang dalam zona tersebut justru tidak bisa bersekolah.

Wahyu tak menampik zonasi dalam sistem online kerap berubah-ubah, hal ini lantaran adanya desakan dari sekolah karena ditemukanya zona yang belum terdaftar namun jaraknya sangat dekat dengan sekolah.  Diakui, merubah zona ditengah sistem berjalan sangat sulit sekali, pun begitu Dinas Dikbud melakukan untuk mengakomodir pelajar yang dekat sekolah tetap mendapatkan sekolah. Revisi zona, kata Wahyu sudah dilakukan selama tiga hari, pelaksanaan inilah yang mungkin menyebabkan berubah-ubahnya zona dalam sistem.

\"Inilah yang merusak sistem, hampir setiap hari zonasi itu direvisi, ini juga membuat admin PPDB Dinas Dikbud bigung karena sistem terus berjalan, saya minta kalau ada revisi zona di sekolah segera laporkan, karena besok adalah hari terakhir PPDB online jenjang SMA, \" pintanya.

Sekolah diminta memfasilitasi orang tua yang tertolak secara sistem karena tidak ada zona cara menerima berkas pendaftaran secara offline, selanjutnya panitia membantu mendaftarkan berkas yang diterima secara online. \"Selanjutnya nama-nama siswa yang diterima dapat diumumkan secara online,\" katanya. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait